Setelah berdoa, pamit dan cipika-cipiki dengan mamanya anak-anak, saya berangkat dari Soja naik kereta menuju Okayama untuk bertemu dengan Sensei disana dan sama-sama ke bandara Okayama. Kami diantar oleh istri beliau, setelah mengantar kami, istri sensei kemudian kembali dan kami pun masuk ke dalam untuk check in.
Sejak perjalanan kami dari Okayama hingga balik lagi, sensei saya selalu saja mendapat masalah. Di bandara Narita Tokyo, sensei tidak diizinkan boarding karena meskipun Jepang masuk kategori negara VWP (Visa Waiver Program) yang tidak membutuhkan visa ke USA, tapi harus tetap mendaftar dulu di website ESTA. Senseipun mengeluh, "dulu tidak begini, ini pasti kebijakan Trump" keluhnya. Drama pun dimulai akhirnya pendaftaran onlinenya disetujui 10 menit sebelum boarding.
Di bandara Chicago, senseipun salah mengantri di bagian imigrasi, sehingga harus mengantri ulang dan menyebabkan kami ketinggalan pesawat ke Madison, akhirnya schedule ulang dan menunggu pesawat selanjutnya dua jam berikutnya.
Saat balik ke Jepang, lagi-lagi sensei mendapat masalah, kopernya hilang di bandara Chicago sedangkan penerbangan kami selanjutnya ke Jepang tinggal 30 menit lagi. Senseipun sempat pasrah, namun beruntung kopernya ditemukan juga 5 menit sebelum boarding.
Saya ambil hikmahnya saja, kalau mau ke Amerika jangan lupa berdoa, dan cipika-cipiki dengan istri anda, Mungkin sensei lupa berdoa dan saya tidak melihatnya cipika-cipiki saat di bandara okayama. hehehe
Salam,
Mappe







No comments:

Post a Comment