Kurang lebih lima bulan saya tidak mendapatkan titik terang dari penelitian saya, zero data. Untuk menentukan dan membuktikan struktur kimia akhir dari senyawa yang baru kami temukan, saya harus memotongnya menjadi unit-unit terkecilnya. Satu kali ulangan biasanya memakan waktu 1-2 minggu tergantung semangat juang untuk mulai dari mengisolasi ulang hingga rangkaian pengujian dan reaksi-reaksi kimia.

Sensei saya pun terkadang kehabisan akal dan selalu hanya berkata coba ulangi lagi jika sy melaporkan kegagalan-kegagalan dari berbagai variasi metode yang dia sarankan. Tapi kabar baiknya karena di setiap seminar mingguan lab kami, saya tidak perlu membuat laporan yang banyak karena saya biasa hanya melaporkan kegagalan yang sama seperti minggu lalu dan biasa hanya mempresentasikan selama 10 menit. Hehehe

Kadang saya merasa bagaikan keledai dungu yang masuk pada lubang yang sama, tapi untungnya di dalam lubang itu saya sudah menyediakan tangga supaya bisa keluar lagi dan semakin lama saya semakin mengenal dengan baik lubang itu.

Saya hanya baru gagal puluhan kali, malu rasanya untuk tidak tetap semangat mengingat cerita kegagalan-kegagalan orang-orang sukses yang selalu diceritakan di seminar-seminar motivasi oleh motivator hingga berbusa-busa.

Hingga beberapa minggu lalu sensei memanggil saya ke ruangannya untuk menyusun strategi baru di penelitian ini. Saya melihat sensei bukan lagi berperan sebagai seorang sniper yang menyarankan teknik-teknik jitu, kali ini dia mengganti senjatanya menjadi senapan mesin M134 yang memuntahkan 3000 peluru per menitnya. Dia menyusun rencana yang sporadis, mulai menggambar peta lokasi musuh, mengidentifikasi dimana saja titik-titik kelemahan musuh, dan mengkalkulasi semua peralatan perang yang dimiliki. Saya membayangkan seorang Isoroku Yamamoto saat menyusun rencana penyerangan Pearl Harbor saat perang pasifik.

Saya memulai rencana yang telah disusun tersebut diawal Ramadan ini, mungkin ada sekitar 7 rencana yang disusun yang harus saya coba. Hingga percobaan yang kedua saya memiliki sebelas sample yang harus diperiksa. Setelah melihat hasil HPLC dari ke-11 sample itu, sensei memilih delapan sample yang potensial dari sebelas sample yang harus di periksa lanjut menggunakan ESI-MS untuk menentukan apakah senyawa yang kami cari itu ada disitu atau tidak berdasarkan berat molekulnya.

Sebelum saya memulai saya mengambil band untuk mengikat kepala saya. Seperti Nobita saat memulai belajar untuk ujian. Hehehe. Namun sayang, setelah dicek ternyata kegagalan masih menjadi teman setia saya. Saya melaporkan lagi ke Sensei, dan seperti biasa disarankan lagi untuk mengulagi sekali lagi dari awal. Saya pun kembali ke lab dan membuang kesebelas sample dalam ependorf tube tadi ke tempat sampah. Badan langsung tambah lemas.

Saya kembali ke ruangan saya untuk berbuka, pak ustad di youtube bilang doa sebelum berbuka puasa itu sangat ampuh untuk menembus langit. Saya pun berdoa, minta ampun. Saya cuman bilang, "Ampun yah Allah, capek yah Allah". Eh tiba-tiba pada saat sy mengunyah makanan buka puasa saya, saya seperti mendengar bisikan yang menyuruh saya mencoba menganalisa tiga sample yang tidak ikut di cek tadi.

Sayapun bergegas kembali ke lab memungut tiga sample tersebut, mengencerkannya dan kembali menganalisanya. Baru sample pertama saya inject, peak yang saya inginkan itu muncul di layar monitor dengan gagahnya. Alhamdulillah ya Allah. Saya seperti melihat sesuatu jalan terang di depan. Ingin rasanya berteriak Eureka..!.

Sudah jelas sensei pun sangat senang. Pekerjaan lima bulan terakhir ini sudah mulai jelas arahnya. Sampai di titik ini bukan berarti pekerjaan saya sudah selesai, ini hanya sebuah pintu gerbang untuk step berikutnya. Seolah-olah saya sudah menemukan pintu untuk memasuki ruang gelap berikutnya. Jalan masih panjang.

Disini sy kembali disadarkan jika menginginkan sesuatu kerjalah semaksimal mungkin, tetap semangat, jangan mengeluh, jika gagal kembalikan semua pada Allah, merendah serendah-rendahnya. InsyaAllah akan diberi petunjuk. Saya selalu yakin bahwa petunjuk atau inspirasi itu muncul dari bisikan sayang Tuhan kepada hambaNya yg Dia pilih. Cukup pantaskan diri saja dihadapanNya.

IF YOU GIVE UP, IT MEANS YOU NEVER WANTED IT..!

Okayama, 2018/5/30
Selamat berpuasa

Mappe

2 comments: