Ada perasaaan gembira sekaligus was-was setelah menerima telepon dari istriku malam itu. Setelah konsultasi dari dokter kandungan, dokter menyarankan agar bayiku segera dilahirkan karena hasil USG berat bayiku sudah 3,4 kg sedangkan masa perkiraan kelahirannya masih sekitar 2 minggu lagi. dalam dua minggu terakhir saja pertambahan berat bayi kami bisa mencapai 300 - 500 gr setiap minggunya.
Perasaan gembira dan khawatir itu silih berganti mempengaruhiku. Mereka bagaikan dua peri yang baik hati yang berpakaian putih, dan satunya lagi peri yang jahat yang berpakaian hitam dan memiliki tanduk merah dikepala. Yang satu berbisik "wah.. sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah.. coba bayangkan kebahagian keluargamu nanti dengan kehadiran bayi imut dan lucu". yang satunya lagi berbisik "yah emang sebentar lagi bayi kamu lahir, tp gimana jika ada masalah selama proses persalinannya..??, gimana jika bayimu mengalami ketidaksempurnahan..???" hmmm... ternyata disinilah titik terendah manusia untuk mengakui bahwa ada yang lebih Maha kuasa, ada yang Maha mengetahui...
Malam itu juga saya langsung memesan tiket pesawat untuk besok melalui internet dan ditemani sahabat sy Saud ke ATM untuk membayar, rupanya tiket sudah habis untuk penerbangan pagi, yang ada cuman penerbangan jam 6 sore, itupun harganya setara dengan 2 tiket yang bisa dipakai PP UPG - CKG. yah.. mengutip kata temanku jika tidak mendapat tiket pesawat yang murah, dia selalu bilang " kadang kebersamaan itu lebih mahal dibandingkan tiket pesawat".. hahahaha...
Setelah jutaman sy langsung bergegas menuju terminal damri bogor yang akan mengantar ke bandara cengkareng. waktu diterminal sy teringat waktu pertama kali sy dan istri datang ke bogor setelah pernikahan kami, walaupun dia cuman 5 bulan menemani, tp semuanya indah, dimana kami mulai belajar berumah tangga sebagai pasangan baru di kamar kontrakan 6 x 4 m2. kebahagian kami bertambah setelah mengetahui bahwa istri hamil dibulan ke 3 pernikahan kami, dan pada dua bulan kehamilannya istri sempat masuk rumah sakit karena mengalami pendarahan yang mengakibatkan harus bedrest selama 1 bulan dimana untuk buang air saja harus dilakukan di tempat tidur. dan pada akhirnya kami mengambil keputusan sebaiknya istri kembali sj ke makassar untuk menanti persalinannya walaupun dokter belum mengizinkan untuk melakukan perjalanan menggunakan pesawat. melihat perjuangan istriku saat itu saya sadar bahwa inilah ujian Allah untuk melihat apakah kami betul2 siap untuk memiliki soerang anak yang akan di amanahkan kepada kami.
Saya tiba di makassar sekitar pukul 21.30, dijemput oleh sahabatku Amir ilyas dan keluarganya dibandara yang langsung mengantarku ke rumahsakit (semoga Allah membalas kebaikannya). Istri masih diobservasi sudah sekitar 12 jam lebih, istri masih mengalami pembukaan 2 sejak masuk rumah sakit pagi tadi. hingga saat hari kedua hanya mengalami pembukaan 4. Pada saat itu detak jantuk calon bayi juga sudah tidak normal rata2 detak jantungnya sekitar 160 detak/menit dimana normalnya sekitar 120 - 130 detak/menit, hingga dokter mengambil keputusan untuk segera melakukan operasi karena pada saat itu bayi sudah mengalami stress. Operasi akhirnya dilakukan pada jam 22.00. dan pada pukul 23.41 (menurut jam di RS.. hehehe) Alhamdulillah bayi kami lahir dengan tangisan yang keras yang memecah kekhawatiran2 kami yang menanti.. suara itu yang membuatku berdiri dari kursi dan berseru "maha suci dan segala puji bagiMu ya Allah", suara itulah yang menjawab semua doa2 kami, suara itulah yang membuat mamaku memelukku dan berkata "anakku sekarang sudah menjadi bapak, dan sekarang sy sudah menjadi nenek"
Hampir saja bayi kami keracunan air ketuban, karena pada saat itu bayi sudah buang air melalui anusnya hingga membuat air ketubannya menjadi keruh. semuanya memang sudah diatur dengan indah. tidak ada yang kebetulan didunia ini...! melihat bayi kami dan istri yang selamat adalah anugrah terbesar saat itu.. Di dunia ini memang ada 3 keindahan yang dianugrahkan kepada manusia yaitu keindahan alam, kemolekan tubuh wanita dan anak yang belum berdosa, dan menurut saya bayi kami sudah mewakili semua keindahan itu...
sekitar sejam kelahiran bayi kami saya menerima SMS dari teman waktu kuliah S1 dulu. Mengabarkan bahwa ayahanda dari saudara kami kadek telah berpulanng kerahmatullah, keesokan harinya sms dari teman di bogor juga mengabarkan bahwa ibunda dari teman kami siti aisyah juga telah berpulang kerahmatullah... Maha besar engkau ya Allah.. kami disadarkan bahwa kelahiran dan kematian itu jaraknya memang tidak jauh.. dan begitulah kehidupan ini berputar.
Fadhil Hafizahin Bastian begitulah nama yang kami berikan. Nama yg telah dipersiapkan sejak 3 bulan kehamilan istriku. Teriring doa melalui namanya agar dia mnjadi orng yang selalu berbuat kebaikan dan kemuliaan (Fadhil), menjadi seorang yang melindungi (Hafiz) karena dia adalah anak lelaki pertama kami, semoga dia menjadi anak yang cerdik sesuai arti kata Zahin. Saya menambahkan nama kakeknya karena dia adalah orang yang kukagumi. Besok tanggal 14 Desember 2009 adalah setahun pernikahan saya dan istri, dan mungkin Allah langsung memberikan kami hadiah yaitu kehadiran Fadhil.
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. (Q.S. Asy Syuura : 49)
No comments:
Post a Comment