“In seven days, God created the world, and in seven seconds, I shattered mine.” Itu adalah kata2 Tim Thomas (Will Smith) di awal filmnya Seven Pounds yang pada awalnya ceritanya sangat membingungkan penonton. Saya dan Istri sempat bingung dengan awal cerita film tersebut, istriku yang lebih pandai memahami film dibandingkan saya juga dibuat bingung, namun Muccino (sutradara) sangat pandai memberikan clue sehingga di seperempat akhir cerita kita sudah dapat merangkai cerita yang menurut saya sebenarnya sederhana, namun film ini berhasil menjadi tontonan yang menghibur dengan mengintimidasi para penonton untuk berpikir, menduga, merasakan ketegangan, dan pastinya rasa haru di akhir film.

Inti dari film ini yaitu Tim Thomas ingin membalas rasa bersalahnya yang menyebabkan 7 orang meninggal dalam kecelakaan yang diakibatkan oleh kelalaiannya (termasuk kekasihnya). Kecelakaan terjadi gara-gara Tim tak konsentrasi mengemudi karena menerima telepon lewat ponsel Blackberrynya (suatu perinngatan : jangan terima telpon atau baca sms pada saat mengendarai kendaraan..!!!-satu lagi side effect dari penggunaan blackberry..hehehehe-). Kecelakaan itu mengubah seluruh hidup Tim. Ia tak pernah bisa memaafkan kesalahan yang ia lakukan hingga suatu saat Tim mengambil sebuah keputusan gila untuk menebus semua kesalahan yang telah ia lakukan. Tim Thomas kemudian mendonorkan satu persatu organ tubuhnya kepada 7 orang lain yang sebagian besar dia tidak kenal.

Tim kemudian memanfaatkan identitas Ben Thomas, kakaknya yang bekerja sebagai petugas pajak untuk mencari identitas orang yang ia perlukan. Awalnya, Tim mendonorkan salah satu cuping paru-parunya untuk Ben. Kemudian ia mendonorkan bagian dari livernya untuk Holly (seorang petugas dinas sosial), ginjalnya untuk George, dan sum-sumnya untuk Nicholas (seorang anak kecil). Tim juga memberikan rumahnya untuk Connie Tepos yang sering dianiaya pacarnya. Tim kemudian berencana mendonorkan kornea mata pada Ezra Turner (seorang pianis buta) dan jantungnya pada Emily Posa. Untuk mencapai tujuan itu, Tim jelas harus rela mengorbankan nyawanya.

Mungkin sangat susah untuk mendapatkan kualitas keikhlasan seperti yang Tim lakukan, dan sangat susah untuk menemukan rasa seperti itu, dimana kita melakukan sesuatu yang baik karena didasari oleh perbuatan salah yang telah kita lakukan sebelumnya. Kadang setelah kita melakukan sebuah kesalahan yang merugikan orang lain kita hanya bersifat apatis, kadang juga kita tetap mengingatnya dan berusaha untuk tidak melakukannya lagi, namun yang dilakukan Tim sangat unik... seolah-olah karena kesalahannya yang menyebabkan 7 orang meninggal, dia kemudian menebusnya dengan mendonorkan organ tubuhnya kepada 7 orang lainnya yang tidak dia kenal sehingga orng2 yang menerima organ tubuh Tim mendapatkan kehidupan yang baru lagi (darah di balas darah, nyawa dibalas nyawa)... dan inilah kekuatan cerita dari film ini...

Film yang sangat bagus menurut saya....

No comments:

Post a Comment